Perdana Menteri Israel, benjamin Netanyahu, belum memastikan, kapan akan menghentikan serangannya ke jalur Gaza, Palestina. Ia mengatakan hal tersebut kepada para menteri.
Melansir Al Jazeera, sebenarnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry telah menelepon Netanyahu, untuk menawarkan bantuan, sebagai penengah dalam gencatan senjata. "Tampaknya AS khawatir, tentang meningkatnya ketegangan di lapangan," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, Senin (14/7).
Demi menghentikan serangan roket yang mengakibatkan korban warga sipil, Kerry juga mengatakan, ia akan melibatkan para pemimpin regional. Hanya saja, belum ada penjelasan lebih rinci mengenai hal itu.
Pihak Palestina pun berusaha menyelesaikan permasalahan ini. Rencananya Presiden Palestina, Mahmoud Abbas bakal meminta Sekjen PBB, Ban Ki-moon, agar menempatkan negara Palestina di bawah sistem perlindungan internasional PBB, demi mengatasi kekerasan di Gaza.
Solidaritas untuk Gaza, memang terus mengalir dari seluruh dunia. Paus Franciskus bahkan mengimbau kepada para pemimpin dunia, agar terus berdoa, serta membantu diplomasi untuk menghentikan pertumpahan darah. Kabarnya, Menteri Luar Negeri Jerman dan Italia, tengah bersiap ke wilayah tersebut, dan turut mengupayakan gencatan senjata.
Demi mendukung Gaza, di Paris, ribuan orang berunjukrasa memprotes tindakan Israel. Di Hongkong, India, Jakarta, dan kawasan asia lainnya pun aksi mendukung Gaza pun digelar. Sebanyak 3.000 warga Australia juga ikut mengutuk perbuatan Israel.
Sumber : http://www.republika.co.id
Senin, 14 Juli 2014
Langganan:
Postingan (Atom)